Wednesday, June 10, 2020

SUMATERA BARAT 2020 - DAY 02 - PART 06 - KINIKO ENTERPRISE - KE LEMBAH HARAU - HARAU RESORT



Next, cerita Hari 2; Bahagian 6 cuti-cuti kami di Sumatera Barat.

After our visit to Istano Basa Pagaruyung, it time to go for lunch. 

Kami passed by sebuah kawasan bersejarah yang bernama Prasasti Pagaruyung. Kami tak singgah ke sini dalam perjalanan ini, tapi wife and I pernah stop di Prasasti ini sewaktu lawatan dalam tahun 2015 dulu. Ada beberapa batu bersurat besar dalam tulisan sanskrit di sini.
Prasasti Pagaruyung adalah sebuah kompleks Batu Bersurat yang terdapat di Pagaruyung. Batu Bersurat ini penting kepada ahli-ahli sejarah kerana ia menjadi bukti akan kewujudan Kerajaan Pagaruyung pada masa dahulu.

Kantor Pos.

Usia ideal menikah. Minimal laki-laki 25 tahun. Wanita 21 tahun.
"Pernikahan di bawah umur sebenarnya masih terjadi di Sumatera Barat terutama di daerah pinggiran yang masih belum terjamah penyuluh atau informasi bahayanya pernikahan dini. Daerah seperti Mentawai dan lainnya masih terjadi karena berbagai faktor mulai dari budaya, ekonomi dan lainnya". - nasional.republika.co.id

Kempen Gerakan Stop Perkawinan Anak
🌓Pencegahan perkawinan anak adalah satu-satunya program percepatan yang tidak bisa ditunda lagi. Menilik data perkawinan anak dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2018 BPS tercatat angka perkawinan anak di Indonesia terbilang cukup tinggi yaitu mencapai 1,2 juta kejadian. Dari jumlah tersebut proporsi perempuan umur 20-24 tahun yang berstatus kawin sebelum umur 18 tahun adalah 11,21% dari total jumlah anak, artinya sekitar 1 dari 9 perempuan usia 20-24 tahun menikah saat usia anak. Jumlah ini berbanding kontras dengan laki-laki dimana 1 dari 100 laki-laki berumur 20 – 24 tahun menikah saat usia anak.
🌗Diakui Menteri Bintang perkawinan anak berdampak masif diantaranya meningkatnya resiko putus sekolah, pendapatan rendah, kesehatan fisik akibat anak perempuan belum siap hamil dan melahirkan dan ketidaksiapan mental membangun rumah tangga yang memicu kekerasan, pola asuh tidak benar hingga perceraian. Itu sebabnya perkawinan anak merupakan pelanggaran hak asasi manusia.

- Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia

Batusangkar adalah pusat pemerintahan Kabupaten Tanah Datar di Sumatera Barat. Di waktu pemerintahan Belanda, kota ini dinamakan Fort Van der Capellan sempena sebuah kota pertahanan Belanda yang didirikan sewaktu Perang Padri.

Perang Padri bermula apabila sekumpulan Ulama (dipanggil Kaum Padri) menentang Kaum Adat yang mengamalkan perkara-perkara yang bertentangan dengan agama Islam seperti berjudi, sabung ayam, menggunakan dadah dan meminum minuman keras. 

Kaum Adat yang terdesak meminta bantuan dari Belanda. Walau bagaimanapun, penglibatan Belanda menyebabkan keadaan menjadi rumit lalu Kaum Adat berbalik melawan Belanda dan bergabung bersama Kaum Padri. Peperangan ini walau bagaimanapun telah dimenangi oleh pihak Belanda.


Jangan merusak pohon peneduh. 

Masjid Taqwa, Batusangkar.


Beautiful paddy fields. 





Lunch kami di Rumah Makan Pondok Flora. Sebuah restoran tepi sawah. Sudah a few times kami ke Batusangkar and each time di sinilah kami dibawa makan. No issue for us sebab selain makanannya sedap, inilah kali pertama for my sister-in-law and her family makan di sini. 


Menjual durian di tepi jalan.

Pondok Flora Restaurant.

Jom masuk.

Ada jualan buah-buahan dan...

... dan senjata.

Restorannya atas air.


Ramai pelancong Malaysia dibawa makan di sini.

Hidangan. Memang sedap. Alhamdulillah.


Ambil gambar ikan.

Lepas makan jom jalan-jalan keliling restoran ni tengok pemandangan dan ambil gambar.


Bebek. 





More bebeks.


Banjaran Bukit Barisan. Cukup indah sekali! SubhanAllah.







Bebek lagi.









Kerbau dan bangau.









Selesai makan tengahari, kami meneruskan perjalanan ke Lembah Harau.

Jalanraya yang kadang mendatar, kadang berbukit. Nice!


Ladang jagung.




Berhenti untuk bersolat di Masjid Raya Salimpaung.

"... sebagai cendra mata dunia dan akhirat..."


Sambung perjalanan.

Pertamini Digital. Stasiun pengisian bahan bakar mini atau Pom mini (singkatan dari Pompa Bensin Mini) adalah salah satu bisnis penjualan bahan bakar minyak (BBM) eceran (runcit) yang tidak lagi menggunakan jeriken (bekas tin) atau botol.

Foto lama: menjual bensin dalam botol. 



Pick-up truck bawa anjing.

Anjing-anjing ini dipelihara untuk memburu babi hutan yang banyak merosakkan ladang dan kebun terutama yang berlokasi di pinggiran hutan.

Saya baca anjing-anjing di sini dijaga dengan begitu baik oleh tuan-tuan mereka.

Sabda Rasulullah SAW:

Di pasang pada motor petak kayu khas untuk membonceng anjing. 


Pak Ino our tour guide menawarkan untuk stop di sebuah perusahaan kopi. Kami okey saja nak singgah. Lagi pun kakak ipar sekeluarga tidak pernah lagi ke situ. Perusahaan kopi ini bernama Kiniko Enterprise. Kami berdua sudah pun ke sini sebelum ini. 

Bukan sahaja kopi, Kiniko Enterprise juga terkenal dengan pisang salainya. Jadi kami belilah juga beberapa paket.

Ada macam-macam jajan yang enak, gurih dan renyah. 
PisCok (Pisang Salai Cokelat).

Ada kopi percuma disediakan di kafe belakang kedai untuk pengunjung ke Kiniko Enterprise. 


Selain kopi ada juga Teh Daun Murbei (Mulberry Leaf Tea) disediakan percuma di sini. Sedap rasanya.

Membancuh kopi.

Kalau nak makan makanan seperti Pisang Salai bolehlah dibeli sambil minum kopi. Walau bagaimanapun, tuan kedai ini bermurah hati memberi kami sepiring pisang salai yang masih panas secara percuma untuk dicuba. Semoga Allah SWT murahkan rezeki tuan kedai. 


Pemandangan di belakang cafe.


Ada sawah padi bertingkat.


View Kiniko Enterprise dari laman.

Selain kopi dan jajan di sini ada juga dijual kayu manis. Kami nampak ramai pengunjung yang beli. Selain dari digunakan dalam masakan, kayu manis ini juga digunakan sebagai potpourri atau aromatherapy.

Pekerja Kiniko Enterprise sedang membungkus kayu manis.

Sambung semula perjalanan ke Lembah Harau.
Kutipan derma untuk pembinaan masjid.

Antara road signs yang kami nampak semasa dalam perjalanan.

Anjing-anjing pemburu babi hutan.


Seterusnya sajian pemandangan-pemandangan indah Sumatera Barat. SubhanAllah.



Cantik sungguh!


Mari Kito Basamo Mambangun Sumbar
H.Riza Falepi, ST MT
DT. Rajo Ka Ampek Suku
Calon Gubernur Sumatera Barat

Indra Gunalan
Calon Wakil Bupati
Tanah Datar
Periode 2012 - 2026




Kadang-kadang ternampak juga gonjong rumah Minangkabau.


Keindahan Banjaran Bukit Barisan. SubhanAllah.





Pengunaan kaedah 'panning' photography yang tidak disengajakan.. hehe. 

Kenderaan Angkot - B.Sangkar ⇋ P.Kumbuh.

Jualan bakso agaknya.

Surau Taman Raudhoh, Jl. Raya Batusangkar-Payakumbuh, Barulak, Tj. Baru, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat.












Tiba di Kabupaten Tanah Datar, Luhak Nan Tuo. Tahukah anda kucing adalah merupakan Maskot Tanah Datar Luhak Nan Tuo? You're welcome 😃.









Masjid An-Nur. 


Fakhira Stable. 



Tiba di Bandar Payakumbuh yang juga merupakan kota yang kedua terbesar di Sumatera Barat selepas Padang. 


Masjid Ansharullah yang terletak di atas kedai-kedai.


Kedai nasi ampera dan SMPN 1 Payakumbuh. 


Ini Tugu Adipura, Payakumbuh. Piala Adipura, satu penghargaan 'Bandar Paling Bersih' bagi kategori kota kecil, telah dianugerahkan kepada Kota Payakumbuh untuk tahun 2018. 
"Untuk kesebelas kalinya Piala Adipura 2018, kembali jadi milik Kota Payakumbuh. Selain Adipura, Payakumbuh juga merebut penghargaan Nirwasita Tantra. Sehingga, Walikota Payakumbuh H. Riza Falepi bersama Ketua DPRD H. YB Dt. Parmato Alam, dianugerahi gelar kepala daerah dan pimpinan DPRD dengan Orientasi Green Leadership." - maklumatnews.net

Kami pun tak pasti siapa mereka ini. 

Semasa red light, mereka kelihatan menghampiri pengguna-pengguna jalanraya dan berkata sesuatu sambil salah seorang dari mereka memainkan ukulele dan bernyanyi.

Para kepimpinan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia.

Menuju Sumbar 2020-2025
Mohon Dukungan dan Doa Restu

Wah... Upin dan Ipin shopping sampai ke Payakumbuh! 😊
🌓Sanjai: penganan dr singkong yg diiris tipis memanjang atau melebar, digoreng, dibumbui dng cabe merah.
🌗Karupuak Sanjai adalah sejenis peganan kerupuk dari singkong yang diparut tipis lalu digoreng dan diberi garam sebagai penyedapnya. Kerupuk ini amat populer sebagai makanan oleh-oleh khas kota Bukitinggi, Sumatra Barat.

Sawah padi yang luas terbentang.










Tiba di Lembah Harau. 

Lembah Harau yang terkenal dengan tebing batuannya yang unik adalah sebuah Geopark Nasional di Indonesia. Usaha juga sedang dibuat oleh Kerajaan Indonesia untuk mengangkat Lembah Harau sebagai sebuah UNESCO Geopark seperti Langkawi di Malaysia.


Sebenarnya sebelum ini saya sudah 2 kali ke Lembah Harau ni, pada 2016 dan 2017. Lepas kali ke 3 ini, kalau nak ke sini lagi pun saya don't mind sebab kawasan ini sangat indah. 












Memandangkan Lembah Harau adalah sebuah Geopark, ada tiket masuk Rp 5,000 (RM 1.50) seorang dikenakan kepada pengunjung.

Lembah Harau adalah kemegahan Tanah Minang. Lembah ini mempunyai tebing batu tegak setinggi 100 meter seperti yang terdapat di Yosemite National Park di California, USA. Kerana itulah Lembah Harau digelar sebagai Yosemite Indonesia. 

Tak siapa tahu bagaimana tebing unik ini terjadi. Namun satu kajian saintifik yang dijalankan oleh sekumpulan penyelidik dari Jerman telah menemui beberapa fosil haiwan laut di sini. Ia membuktikan bahawa lembah ini pernah berada di dasar laut pada satu ketika dulu.

Harau dikatakan berasal dari perkataan parau atau serak. Konon ceritanya penduduk yang mendiami kawasan Bukit Jambu sering menghadapi masalah banjir dan tanah runtuh sehingga menyebabkan suasana kelam-kabut dan panik. Mereka sering menjerit  seperti terkena histeria dan suara mereka kedengaran parau atau serak. Dengan ciri-ciri suara ramai yang serak itu maka kawasan itu disebut Orau dan kemudian bertukar menjadi arau dan seterusnya menjadi Harau. Itulah kononnya asal-usul nama Lembah Harau.


Compared to the last time I was here, nampaknya di Jalan Lembah Harau ini sudah ada banyak homestay/resort/penginapan di sini.

Contohnya Melia Homestay ini.

Keindahan Lembah Harau yang mempunyai tebing batu tegak besar seperti ini. 

Kami pun tiba di penginapan kami untuk malam ini iaitu di Harau Resort. 
Agaknya ada ramai pengunjung (bukan tamu nginap) yang masuk ke kawasan resort ini untuk ambil gambar dan bergambar makanya dikenakan caj. 

Kenderaan kami di parkir di lapangan tempat letak kereta. Dari sini guests perlu berjalan menyeberangi sebuah sungai dengan jambatan ini menuju ke resort.


Cantik sungai ini dan tenang airnya.


Harau Resort terletak di sebuah tempat di Lembah Harau yang bernama Lembah Echo. Kalau kita jerit kuat-kuat di sini akan kedengaran suara kita bergema along the beautiful green valley. Tapi kami tidak la menjerit masa tu.

Tapi dulu masa saya bercuti dengan kawan-kawan di Lembah Harau ini ada kami stop sekejap di resort ini dan menjerit.. hehe. Memang bergema! Beria-ia kami menjerit melaung masa tu.. hahaha.

Tidak jauh dari resort ini, kalau kami zoom-in pakai kamera boleh nampak Air Terjun Sarasah Aka Barayun which we will visit the next day.

Cukup indah sekali! Walau pun saya sudah pernah ke sini, melihat pemandangan ini, namun lembah ini tetap memukau. SubhanAllah.

Inilah pemandangan yang sama yang saya rakan pada 2017. Masa itu ada sawah padi.

Ada laluan untuk kegunaan guests berjalan ke resort. Di pavement ini ada diletak benches for guests to sit and enjoy the views. Nice!

Dan terus ke walk-up ramp. 

Beautiful green narrow valley with sheer cliffs forming dramatic backdrops. Memang wajarlah ia dijadikan salah satu Taman Nasional Indonesia (Taman Wisata Alam/Geo Park) supaya keindahan alam semulajadinya terus terpelihara. 

Ok, cerita sikit tentang Lembah Harau. Taman Wisata Alam Lembah Harau Nasional ini meliputi kawasan seluas 41 km2 . 


Cagar Alam Lembah Harau merupakan salah satu dari 22 kawasan konservasi yang dikelola oleh Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Sumatera Barat.

Status Cagar Alam Lembah Harau ini telah ditukarkan dari status hutan lindung menjadi Taman Wisata Alam. Penukaran ini telah membuka peluang menjadikan daerah ini sebagai destinasi pelancong dan mendatangkan pendapatan bagi masyarakat setempat. 

Lembah Harau merupakan kawasan wisata alam yang dikelilingi oleh tebing dengan diameter mencapai 400 meter. 

Tebing-tebing curamnya hampir tegak lurus menjulang tinggi dengan bentuknya yang unik mengelilingi lembah dengan ketinggian antara 100 hingga 500 meter. 

Tebing-tebing menegak tersebut terbentuk dari batuan konglomerat dan batu pasir kuarsa berusia sekitar 38 juta tahun. 

Secara geologi struktur, Lembah Harau yang curam ini merupakan bidang patahan (sesar), iaitu patahan turun (normal fault) atau patahan naik (thrust fault). Patahan Lembah Harau ini adalah patahan tua yang bersifat tidak aktif hingga saat ini. 

Vegetasi di Cagar Alam Lembah Harau diklasifikasikan sebagai jenis hutan hujan campuran dan juga merupakan kawasan tadahan air.

Pada September 2016 telah berlaku kebakaran besar di Lembah Harau. Penduduk tempatan mengatakan punca api bermula dari rumput kering di dasar tebing merebak hingga ke hutan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA)Keluasan kawasan kebakaran meliputi hampir 2 hektar.

Kemarakan api sukar dihentikan oleh pihak bomba kerana tebing-tebingnya yang tinggi beratus meter hingga tidak sampai disembur air pemadam. Lokasi ke tempat kebakaran juga tidak boleh diakses dengan kenderaan. Foto-foto di bawah jelas menunjukkan the devastation caused by the fire.
🌓Foto kanan ialah foto Lembah Harau yang saya ambil pada 2016, sebelum berlaku kebakaran.
🌗Foto Kiri dirakam pada 2017, selepas kebakaran September 2016.

Tebing yang dulunya ditumbuhi pokok-pokok tebing hijau kelihatan gersang selepas kebakaran.

Ini pula perbandingan ketika selepas berlaku kebakaran pada 2017 dan 2020. Dalam foto kanan kelihatan tumbuhan tebing sudah mula kembali. Alhamdulillah.

Ok, sambung balik cerita percutian. 

Inilah Harau Resort, tempat penginapan kami malam itu. 

Harau Resort bukanlah sebuah resort mewah. Ia terdiri dari beberapa buah cottage yang berbagai saiz. 

Konsep resortnya Alami (Nature). 

Ada khidmat Wifi percuma tetapi kenalah duduk kat taman atau sudut-sudut tertentu kalau nak menggunakannya.

Kerana kami bertujuh, kami menginap di main cottage ini. Ianya 2 tingkat and it is the biggest cottage there. Bilik ada 4 di tingkat 2. Lantai bawah adalah ruang tamu dan 2 bilik air.

Ada beberapa lagi cottages lain di Harau Resort ini.

Jalan masuk ke resort.

Cottage penginapan kami berbentuk rumah gadang. Berbumbung gonjong dan berdinding condong.

Persekitaran resort ini adalah cantik dan bersih.

Sebuah lagi cottage yang besar. Sesuai untuk big family or big group.

Ini dewan perhimpunan / dewan makan.

Cottages tu yang paling hujung. Macam seram pulak.. hehe. Tapi ok je, sangat alami persekitarannya.

Beg-beg kami diuruskan oleh pihak resort untuk dibawa ke cottage penginapan. Mereka mempunyai cara yang unik untuk mengangkut beg-beg penginap dari tempat letak kenderaan ke sini iaitu menggunakan lif buatan sendiri.

Kami tak tahu pasal beg lift ni jadi termiss la nak tengok cara lift ini digunakan. Masa ni beg-beg kami dah pun sampai. 

Jadi esok kami nak make sure we'll not miss to see how the bags are being transported to the car park.. hehe. 

Cottages Harau Resort dibina bersebelahan tebing tinggi. Memang awesome views di sini.

Beg-beg kami dibawa oleh staff resort ke cottage.

Mengangkut beg dimudahkan dengan menggunakan wheelbarrow. 

Sebelum masuk ke cottage, kami jalan-jalan lagi keliling kawasan Harau resort ini. 

Sebelum hari gelap elok la ambil gambar suasana di sini. Esok pagi takut tak sempat pula.

Di resort ini juga ada lapangan luas sesuai for big group gatherings atau aktiviti-aktiviti berkumpulan. 

View dari salah satu lapangan near jalan masuk ke arah cottage kami.

Cottage penginapan kami. Cantik sungguh pokok-pokok pakis besar berjurai-jurai di bumbung tu. Tambah cantik dengan tebing menegak tinggi as the background.

Selesai checking out halaman resort ini, kami masuk la ke cottage. 

Ini bilik kami berdua. Dindingnya condong ke arah luar. So cool!

Di depan bilik-bilik ada ruang besar, nice and comfortable for family gatherings. 

Di hujung ruang tamu ada anjung yang besar lengkap dengan kerusi dan meja. 


Pemandangan dari anjung yang cukup indah. Berkabus pula masa tu. 

Ada sebuah cottage untuk pekerja resort ini.

Di bawah tu ada deck yang besar dan padang hijau. 

The balcony.

Ini pula satu lagi balkoni, di tepi ruang tamu tadi. 

Pokok pakis besar yang tumbuh subur di bumbung cottage ini.

Beautiful sunset di Lembah Harau seen from Harau Resort.

Ok, jom pegi makan malam. Ini view cottage kami masa malam.

Laman Harau resort.

Yang depan tu bilik kami berdua. 




Penginap-penginap lain di Harau Resort. Resort ini memang Full House sewaktu kami menginap di sini.


Makan makanan Padang kami malam tu di Rumah Makan Mis Munin.



Suasana di dalam Rumah Makan Mis Munin.



Jemput makan 😊.

Sedap dan mengenyangkan. Alhamdulillah. 

Selepas makan, kami minta Pak Ino bawa kami ke kedai untuk membeli insect repellant. Tidur kan nak lena.. hehe. So kami stop sekejap di JKS Mart ini. 

Depan kedai ini ada gerai Kerak Telur ~ Sensasi Street Food. 

Curious nak tahu apakah itu 'Kerak Telur', maka saya pun bersembang la dengan adik ini. 

Inilah Kerak Telur. Looks yummy. Kalau saya tak dinner lagi, surely dah beli dah.. hehe. 
🌓Kerak telur dibuat dari telur yang dicampurkan dengan sedikit tepung dan daun bawang. Yang adik ni buat nampaknya ditambah sayuran.
🌗Campuran telur kemudian dituangkan ke dalam kuali kecil berbentuk bulat, sehingga apabila dimasak, kerak telur ini akan berbentuk bola.
🌓Makan kerak telur terbaik bersama sos cili dan mayonis.

Sampai balik ke Harau Resort, terus mandi. Water heater not functioning pulak 😕. Punya la sejuk....brrrrr... 

Selesai solat dan backup photos, teruslah tidur. 

Bersambung...

No photograph or videos may be reproduced, downloaded, copied, stored, manipulated, or used whole or in part of a derivative work, without written permission from Syed Amran. All rights reserved.

4 comments:

  1. makan tak itik ?
    sedap tau!!

    kita pergi 2017 kan?
    lupa

    pisang cheese dekat pekan tu ada lagi tak ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pernah makan rendang itik masa kecik2 je...

      Yes, 2017. Time to go for another trip ke Sumbar bersama Pa'unchu. Lepas dah ada vaccine la tapi.

      Pisang cheese? Which pisang cheese. Eh.. tak tau la doc..

      Delete
  2. hahahaa..
    silap..\pisang caramel yang sedap tapi teramat manis tu..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oh ok.. hehe...
      Hmm.. tak perasan pulak ada lagi ke tak. Very likely still ada kot.

      Delete